Pidato Rektor Institut Agama Islam Az-Zaytun Indonesia Sempena Wisuda Ke-3 pada Sabtu 20 Mei 2023
بِسْمِ اللهِ الرّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ
اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْمَحْمُوْد اللهُ جَلَّ جَلَالُه،
وَ الْمُصَلَّى عَلَيْهِ مُحَمَّدٌ وَآلُه،وَ الْمَدْعُوُّ لَهُ اَلْبِلاَدُ
وَرِجَالُه، ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ
اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَم،وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ
اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْن،سَيِّدِنَاوَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا
وَمَوْلاَنَا مُحَمَّد،أَرْسَلَهُ اللهُ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيًا إِلَى
الله، وَسِرَاجًا مُنِيْرًا،وَهُوَ اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْن،
وَعَلَى آلِهِ وصَحْبِهِ وَصَحَابَتِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْن،وَعَلَى
نَفْسِنَا وَالتَّابِعِيْن وَتَابِعِ التَّابِعِيْن بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ
الدِّيْن وَبَعْدُ
Saya mengucapkan terima kasih banyak
atas kedatangan para hadirin yang saya hormati dan muliakan. Tema wisuda ketiga
kali ini adalah “Mewujudkan Masyarakat Sehat, Cerdas, dan Manusiawi dalam
Perspektif Pembangunan Gelombang Kedua Al-Zaytun”. Tema ini bermakna bahwa IAI
AL-AZIS selalu berupaya menjadi salah satu garda terdepan dalam mendukung upaya
pembangunan Ma’had Al-Zaytun, utamanya dalam menyiapkan sumber daya manusia
yang handal dan cerdas, berbadan sehat, serta berkarakter mulia dan mengamalkan
ajaran ilahi yang menjunjung kemanusiaan.
Dari tiga fakultas yang ada di IAI AL-AZIS, telah dipilih tiga wisudawan terbaik, antara lain: (1) Syifaus Sabilah, S.Pd. dengan IPK 3.93 dari Fakultas Tarbiyah; (2) Fitri Anisa, S.H. dengan IPK 4.0 dari Fakultas Syariah; dan (3) Budi Santoso, S.Sos. dengan IPK 3.81 dari Fakultas Dakwah. Bagi para wisudawan IAI AL-AZIS, Ma’had Al-Zaytun membuka kesempatan seluas-luasnya bagi Anda untuk berkarya dan meniti karir bersama kami. Mari kita majukan Ma’had Al-Zaytun bersama-sama.
Saya selaku Rektor IAI AL-AZIS,
mewakili seluruh jajaran pimpinan dan civitas akademika, juga mengucapkan selamat
kepada para wisudawan beserta keluarganya yang telah berhasil menghantarkan
putra-putrinya dalam menempuh jenjang pendidikan sarjana. Saya berharap para wisudawan tidak berpuas diri dengan
raihan gelar S1. Lanjutkan studi Anda hingga jenjang tertinggi, doktoral.
Hadirin yang saya hormati, jumlah calon wisudawan periode ketiga ini adalah 160 orang atau 7,97% dari 2.007 mahasiswa aktif. Jumlah ini meningkat dibanding peserta wisuda periode Desember 2022 yang berjumlah 85 orang atau 4,06% dari 2.092 mahasiswa. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pihak, terutama para pejabat IAI AL-AZIS, atas dukungan demi tercapainya peningkatan jumlah wisudawan kali ini.
Bertambahnya
jumlah wisudawan kali ini menunjukkan semakin tingginya antusiasme mahasiswa
untuk lulus tepat waktu. Mahasiswa mungkin mulai menyadari bahwa maksud thuluz
zaman (waktu belajar yang lama) sebagai salah satu unsur dalam belajar itu
bukan berarti menjadi mahasiswa abadi atau kuliah hingga full 14 semester. Thuluz
zaman itu bermakna belajarlah sesuai periode waktu yang paling efisien,
sehingga masa berikutnya bisa digunakan untuk studi lanjut atau mencari ilmu
pada jenjang yang lebih tinggi.
Para wisudawan hendaknya mengingat, menghayati, dan melaksanakan pesan Grand Chancellor Prof. Dr. AS. Panji Gumilang, M.P. tempo hari. Beliau berpesan, mahasiswa yang telah lulus agar lebih membumi. Berbaur dengan masyarakat, serta berkontribusi terhadap warga sekitar. Jangan sekali-kali merasa bahwa karena sudah sarjana, lalu tidak mau turun membantu masalah-masalah tetangga. Buktikanlah bahwa lulusan IAI AL-AZIS tidak hanya pandai dalam teori, melainkan juga praktik dan pengamalan ilmunya di tengah masyarakat.
Perlu diingat
oleh para wisudawan bahwa kalian merupakan cerminan IAI AL-AZIS dalam hidup
bersosial. Baik tidaknya citra institusi IAI AL-AZIS salah satunya ditentukan
oleh bagaimana perangai dan pengaruh yang kalian berikan bagi masyarakat. Jika
kalian melakukan hal-hal positif, maka IAI AL-AZIS juga akan dinilai baik oleh
warga. Namun, bila kalian berbuat buruk, secara tidak langsung citra IAI
AL-AZIS ikut terbawa. Dengan kata lain, kalian adalah duta IAI AL-AZIS di
tengah masyarakat.
Gelar akademik bermakna sebuah tanggung jawab untuk berkontribusi dalam pemecahan masalah di keluarga, masyarakat, bangsa, dan umat manusia. Ada sebuah cerita bijak yang patut kita renungkan. Seorang lelaki muda berusia 20-an tahun penuh semangat mengikuti wawancara beasiswa. Saat itu penguji bertanya, “Apa tujuan Anda di masa depan.” Dia menjawab, “Saya ingin memperbaiki dunia yang kacau ini.” Lalu dia panjang lebar menjelaskan langkah dan cara yang hendak ia tempuh dengan rinci.
Selang
berpuluh tahun kemudian, apa yang terjadi pada pemuda tadi? Ternyata nasib
berkata lain. Takdir berbeda dari apa yang dia rencanakan. Dirinya tidak
menjadi siapa-siapa. Namanya bahkan tidak dikenal. Jangankan mengubah dunia,
memperbaiki nasibnya sendiri pun dia tidak mampu. Menjelang akhir hayatnya,
lelaki yang sudah menjadi tua renta itu menyadari satu hal penting. “Mestinya
dulu aku tak perlu muluk-muluk ingin mengubah dunia. Harusnya aku cukup
bercita-cita untuk memperbaiki diriku sendiri. Setelah diriku baik, maka aku
dapat mulai memperbaiki keluarga, lalu masyarakat di sekitarku. Setelah
lingkunganku baik, aku baru bisa memberikan pengaruh yang baik pada skala yang
lebih luas,” demikian ucapnya.
Para
wisudawan yang saya banggakan, cita-cita besar dimulai dari langkah-langkah
kecil. Jangan pernah mengabaikan hal remeh dan sederhana. Biasakanlah hal-hal
baik, dimulai dari diri sendiri. Tidak perlu menuntut orang lain untuk berubah.
Kitalah yang harus berubah agar menjadi tuntunan dan panutan. Jadilah inspirasi
bagi banyak orang. Sebab, menjadi sosok yang inspiratif termasuk salah satu
amal jariyah yang senantiasa mengalirkan pahala. Dalam hadis, dikatakan, “Man
sanna sunnatan hasanatan falahu ajruha wa ajru man ‘amila biha.”
Barangsiapa menjadi penunjuk, inisiator, atau perintis suatu kebajikan, maka ia
akan mendapatkan 2 jenis pahala: pahala karena kebaikan yang dia lakukan
sekaligus pahala karena keteladanannya diikuti oleh orang lain.
Sebagai
penutup, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan yang
berkenan untuk memberikan sambutan: Bidang Ahli Akademik Kopertais Wilayah II
Jawa Barat, Bapak Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag., M.Si.; Dosen Purna
Tugas IAI AL-AZIS Bapak Letjen (Purn.) Kivlan Zein, S.IP., M.Si.; Wartawan
Senior Majalah Tokoh Indonesia, Bapak Drs. Ch. Robin Simanullang. Terima
kasih pula saya haturkan kepada Bapak Prof. Dr. (H.C.) Dahlan Iskan, Menteri
BUMN pada Kabinet Indonesia Bersatu II, yang berkenan untuk memberikan tausiyah
kepada para wisudawan. Tak lupa, terima kasih setinggi-tingginya kami sampaikan
kepada Syaykh Al-Zaytun yang berkenan memberikan orasi ilmiah serta pencerahan
pada acara wisuda kali ini.
Semoga
pesan-pesan dari para tokoh yang memberikan sambutan, tausiyah, dan orasi
ilmiah pada acara ini dapat memompa semangat wisudawan untuk menjadi semakin sukses
dan berkontribusi bagi keluarga, masyarakat, bangsa, negara, dan umat manusia
pada umumnya. Amin.
Wassalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh, merdeka!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar