Minggu, 21 Mei 2023

PIDATO REKTOR PADA SIDANG TERBUKA SENAT INSTITUT AGAMA ISLAM AZ-ZAYTUN INDONESIA SEMPENA WISUDA DAN UCAP JANJI WISUDAWAN KETIGA PROGRAM SARJAN (STRATA-1) TAHUN 2023

Pidato Rektor Institut Agama Islam Az-Zaytun Indonesia Sempena Wisuda Ke-3 pada Sabtu 20 Mei 2023

 بِسْمِ اللهِ الرّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْمَحْمُوْد اللهُ جَلَّ جَلَالُه، وَ الْمُصَلَّى عَلَيْهِ مُحَمَّدٌ وَآلُه،وَ الْمَدْعُوُّ لَهُ اَلْبِلاَدُ وَرِجَالُه، ثُمَّ الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَم،وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْن،سَيِّدِنَاوَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّد،أَرْسَلَهُ اللهُ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيًا إِلَى الله، وَسِرَاجًا مُنِيْرًا،وَهُوَ اَلْمَبْعُوْثُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْن، وَعَلَى آلِهِ وصَحْبِهِ وَصَحَابَتِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْن،وَعَلَى نَفْسِنَا وَالتَّابِعِيْن وَتَابِعِ التَّابِعِيْن بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن وَبَعْدُ


Saya mengucapkan terima kasih banyak atas kedatangan para hadirin yang saya hormati dan muliakan. Tema wisuda ketiga kali ini adalah “Mewujudkan Masyarakat Sehat, Cerdas, dan Manusiawi dalam Perspektif Pembangunan Gelombang Kedua Al-Zaytun”. Tema ini bermakna bahwa IAI AL-AZIS selalu berupaya menjadi salah satu garda terdepan dalam mendukung upaya pembangunan Ma’had Al-Zaytun, utamanya dalam menyiapkan sumber daya manusia yang handal dan cerdas, berbadan sehat, serta berkarakter mulia dan mengamalkan ajaran ilahi yang menjunjung kemanusiaan.

 

Dari tiga fakultas yang ada di IAI AL-AZIS, telah dipilih tiga wisudawan terbaik, antara lain: (1) Syifaus Sabilah, S.Pd. dengan IPK 3.93 dari Fakultas Tarbiyah; (2) Fitri Anisa, S.H. dengan IPK 4.0 dari Fakultas Syariah; dan (3) Budi Santoso, S.Sos. dengan IPK 3.81 dari Fakultas Dakwah.  Bagi para wisudawan IAI AL-AZIS, Ma’had Al-Zaytun membuka kesempatan seluas-luasnya bagi Anda untuk berkarya dan meniti karir bersama kami. Mari kita majukan Ma’had Al-Zaytun bersama-sama. 


Saya selaku Rektor IAI AL-AZIS, mewakili seluruh jajaran pimpinan dan civitas akademika, juga mengucapkan selamat kepada para wisudawan beserta keluarganya yang telah berhasil menghantarkan putra-putrinya dalam menempuh jenjang pendidikan sarjana. Saya berharap para wisudawan tidak berpuas diri dengan raihan gelar S1. Lanjutkan studi Anda hingga jenjang tertinggi, doktoral.

 

Hadirin yang saya hormati, jumlah calon wisudawan periode ketiga ini adalah 160 orang atau 7,97% dari 2.007 mahasiswa aktif. Jumlah ini meningkat dibanding peserta wisuda periode Desember 2022 yang berjumlah 85 orang atau 4,06% dari 2.092 mahasiswa. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pihak, terutama para pejabat IAI AL-AZIS, atas dukungan demi tercapainya peningkatan jumlah wisudawan kali ini. 


Bertambahnya jumlah wisudawan kali ini menunjukkan semakin tingginya antusiasme mahasiswa untuk lulus tepat waktu. Mahasiswa mungkin mulai menyadari bahwa maksud thuluz zaman (waktu belajar yang lama) sebagai salah satu unsur dalam belajar itu bukan berarti menjadi mahasiswa abadi atau kuliah hingga full 14 semester. Thuluz zaman itu bermakna belajarlah sesuai periode waktu yang paling efisien, sehingga masa berikutnya bisa digunakan untuk studi lanjut atau mencari ilmu pada jenjang yang lebih tinggi.

 

Para wisudawan hendaknya mengingat, menghayati, dan melaksanakan pesan Grand Chancellor Prof. Dr. AS. Panji Gumilang, M.P. tempo hari. Beliau berpesan, mahasiswa yang telah lulus agar lebih membumi. Berbaur dengan masyarakat, serta berkontribusi terhadap warga sekitar. Jangan sekali-kali merasa bahwa karena sudah sarjana, lalu tidak mau turun membantu masalah-masalah tetangga. Buktikanlah bahwa lulusan IAI AL-AZIS tidak hanya pandai dalam teori, melainkan juga praktik dan pengamalan ilmunya di tengah masyarakat. 


Perlu diingat oleh para wisudawan bahwa kalian merupakan cerminan IAI AL-AZIS dalam hidup bersosial. Baik tidaknya citra institusi IAI AL-AZIS salah satunya ditentukan oleh bagaimana perangai dan pengaruh yang kalian berikan bagi masyarakat. Jika kalian melakukan hal-hal positif, maka IAI AL-AZIS juga akan dinilai baik oleh warga. Namun, bila kalian berbuat buruk, secara tidak langsung citra IAI AL-AZIS ikut terbawa. Dengan kata lain, kalian adalah duta IAI AL-AZIS di tengah masyarakat.

 

Gelar akademik bermakna sebuah tanggung jawab untuk berkontribusi dalam pemecahan masalah di keluarga, masyarakat, bangsa, dan umat manusia. Ada sebuah cerita bijak yang patut kita renungkan. Seorang lelaki muda berusia 20-an tahun penuh semangat mengikuti wawancara beasiswa. Saat itu penguji bertanya, “Apa tujuan Anda di masa depan.” Dia menjawab, “Saya ingin memperbaiki dunia yang kacau ini.” Lalu dia panjang lebar menjelaskan langkah dan cara yang hendak ia tempuh dengan rinci. 


Selang berpuluh tahun kemudian, apa yang terjadi pada pemuda tadi? Ternyata nasib berkata lain. Takdir berbeda dari apa yang dia rencanakan. Dirinya tidak menjadi siapa-siapa. Namanya bahkan tidak dikenal. Jangankan mengubah dunia, memperbaiki nasibnya sendiri pun dia tidak mampu. Menjelang akhir hayatnya, lelaki yang sudah menjadi tua renta itu menyadari satu hal penting. “Mestinya dulu aku tak perlu muluk-muluk ingin mengubah dunia. Harusnya aku cukup bercita-cita untuk memperbaiki diriku sendiri. Setelah diriku baik, maka aku dapat mulai memperbaiki keluarga, lalu masyarakat di sekitarku. Setelah lingkunganku baik, aku baru bisa memberikan pengaruh yang baik pada skala yang lebih luas,” demikian ucapnya.

 

Para wisudawan yang saya banggakan, cita-cita besar dimulai dari langkah-langkah kecil. Jangan pernah mengabaikan hal remeh dan sederhana. Biasakanlah hal-hal baik, dimulai dari diri sendiri. Tidak perlu menuntut orang lain untuk berubah. Kitalah yang harus berubah agar menjadi tuntunan dan panutan. Jadilah inspirasi bagi banyak orang. Sebab, menjadi sosok yang inspiratif termasuk salah satu amal jariyah yang senantiasa mengalirkan pahala. Dalam hadis, dikatakan, “Man sanna sunnatan hasanatan falahu ajruha wa ajru man ‘amila biha.” Barangsiapa menjadi penunjuk, inisiator, atau perintis suatu kebajikan, maka ia akan mendapatkan 2 jenis pahala: pahala karena kebaikan yang dia lakukan sekaligus pahala karena keteladanannya diikuti oleh orang lain.  

 

Sebagai penutup, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan yang berkenan untuk memberikan sambutan: Bidang Ahli Akademik Kopertais Wilayah II Jawa Barat, Bapak Dr. H. Ramdani Wahyu Sururie, M.Ag., M.Si.; Dosen Purna Tugas IAI AL-AZIS Bapak Letjen (Purn.) Kivlan Zein, S.IP., M.Si.; Wartawan Senior Majalah Tokoh Indonesia, Bapak Drs. Ch. Robin Simanullang. Terima kasih pula saya haturkan kepada Bapak Prof. Dr. (H.C.) Dahlan Iskan, Menteri BUMN pada Kabinet Indonesia Bersatu II, yang berkenan untuk memberikan tausiyah kepada para wisudawan. Tak lupa, terima kasih setinggi-tingginya kami sampaikan kepada Syaykh Al-Zaytun yang berkenan memberikan orasi ilmiah serta pencerahan pada acara wisuda kali ini.

 

Semoga pesan-pesan dari para tokoh yang memberikan sambutan, tausiyah, dan orasi ilmiah pada acara ini dapat memompa semangat wisudawan untuk menjadi semakin sukses dan berkontribusi bagi keluarga, masyarakat, bangsa, negara, dan umat manusia pada umumnya. Amin.

 

Wassalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh, merdeka!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar