Jumat, 03 Januari 2025

Dirjen PKH, Dr. Drh. Agung Suganda Pantau Kegiatan Vaksinasi 500 Kepala Sapi di Ma'had Al-Zaytun

 



lognews.co.id, Indonesia - Direktur Jenderal PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Dr. Drh. Agung Suganda, M.Si, melakukan kunjungan kerja ke lahan pemuliaan sapi Ma'had Al-Zaytun guna memantau pelaksanaan program vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) (1/01/2025).


Sekira pukul 10.00 WIB, Ketua YPI (Yayasan Pesantren Indonesia) Datuk Sir Imam Prawoto, KRSS., M.B.A., C.R.B.C. memberikan sambutan hangat di restoran Wisma Al Ishlah kepada rombongan UPT (Unit Pelaksana Teknis) Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, Balai Veteriner Subang, serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Siti Rochani, S.Pt., M.M.  Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kab. Indramayu, Dr. Drh. Sugeng Heriyanto dan APPSI (Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia)


Kemudian, Datuk Sir Imam Prawoto memberikan oleh oleh berupa pisang cavendis dan beras varietas unggul Geloria (Gemah Ripah Loh Jinawi Indonesia Raya) hasil penelitian dan pengegembangan yang dilakukan oleh Syaykh Al-Zaytun Panji Gumilang kepada Dirjen PKH, Dr. Drh. Agung Suganda dan ketua APPSI.


Program vaksinasi ini dilakukan dengan melibatkan unsur dari Balai Veteriner kemudian selain vaksinasi, Dirjen PKH, Dr. Drh. Agung Suganda juga menjelaskan mengenai berbagai upaya yang dapat dilakukan pengelola untuk menghindari penyebaran PMK dengan selalu menjaga Base Security dengan membatasi lalu lintas orang, material, kendaraan yang tidak berkepentingan, apalagi berasal dari lokasi terkena wabah PMK, serta menekankan pentingnya Feed Safety (kualitas serta keamanan pakan ternak) dan Feed Security (jaminan ketersediaan pakan) yaitu pengembangan pakan hijauan, bahan pakan olahan, dan peningkatan mutu pakan.


Ia mengatakan pada tahun 2022 Indonesia kembali menghadapi wabah PMK setelah sekian lama tidak lagi ditemukan, sehingga penting untuk terus melakukan upaya pencegahan demi memutus mata rantai virus tersebut melalui pengobatan dan pemberian vaksinasi.


Menurutnya virus tidak bisa hilang secara singkat, maka para pengelola pemuliaan sapi perlu melakukan pengendalian lalu lintas hewan ternak yang sakit, dan melakukan pencegahan penularan PMK seperti pelaksanaan vaksinasi kepada 500 kepala sapi di lahan pemuliaan peternakan sapi Ma'had Al-Zaytun yang dilakukan saat ini, mengingat adanya cuaca ekstrim dan intensitas hujan yang tinggi dan terkadang agak panas sehingga memicu penurunan daya tahan tubuh sapi sapi Indonesia Raya, sehingga dikhawatirkan saat daya tahan tubuh sapi menurun virus yang mungkin masih ada di lingkungan peternakan bisa saja menginveksi sapi menjadi sakit, diharapkan pemberian vaksin bisa memperkokoh daya tahan tubuh.


"Saat virus masuk sudah ada antibodi didalam tubuhnya, walaupun virus masuk namun tidak bisa menimbulkan sakit PMK pada sapi sapi kita dan menciptakan kekebalan komunal (kelompok) dilokasi dan peternakan bisa terjaga" jelasnya.


Pada bulan September, minggu ketiga sempat terjadi tren peningikatan hingga dua kali standar deviasi di 7 provinsi di Pulau Jawa dan Sumatera, kemudian mengalami landai dan berada dibawah standar deviasi.


Dirinya juga memprediksi di Januari hingga Maret 2025 akan ada tren peningkatan maka mulai minggu ke - 4 dibulan Desember serentak telah mendistribusikan 5.000 dosis untuk Jawa, kemudian ditambahkan lagi menjadi 10.000 dosis untuk Sulawesi dan Gorontalo, selain itu dibulan Februari menjadi perhatian khusus tercapainya target vaksinasi kepada seluruh sapi di Indonesia untuk menghadapi hari besar lebaran dan Idul Qurban.


Setelah melihat pemuliaan sapi terpadu yang dilakukan Ma'had Al-Zaytun menjadikannya yakin untuk bisa melakukan kerjasama lebih lanjut untuk memenuhi target pemerintah "No impor".


Kunjungan ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memastikan keberlanjutan sektor peternakan yang sehat dan produktif di Indonesia, dengan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan Indonesia mampu mengendalikan dan mengeliminasi PMK secara menyeluruh serta meningkatkan ketersediaan protein hewani bagi masyarakat. 


"Saya pikir kolaborasi Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Ma'had harus bersama sama, sehingga manfaat bukan hanya untuk pesantren tapi masyarakat luas atau Indonesia" ujarnya.


Dirjen PKH, Dr. Drh. Agung Suganda juga menyampaikan harapannya agar Ma'had Al - Zaytun mampu mengembangkan potensi peternakan yang dimilikinya dan dapat berkolaborasi dengan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani, khususnya daging sapi.


“Dengan pengelolaan yang baik dan dukungan teknologi, saya yakin Ma'had Al - Zaytun dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan produksi daging sapi di Indonesia,” ungkapnya. (Amri-untuk Indonesia)

Sumber: 
https://lognews.co.id/component/content/article/117-nasional/4424-dirjen-pkh-agung-suganda-pantau-kegiatan-vaksinasi-500-kepala-sapi-di-ma-had-al-zaytun?Itemid=554

Kementan Sebut Pesantren Al-Zaytun Sangat Siap Bersinergi Jalankan Program Presiden Prabowo: Makan Bergizi dan Food Estate


INDRAMAYU-- Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) akan berkolaborasi dan bersinergi dengan Yayasan Pesantren Indonesia, Ma’had Al-Zaytun. Ini disampaikan Dirjen PKH, Dr. drh. Agung Suganda, M.Si. saat melakukan kunjungan ke Peternakan Ma’had Al-Zaytun pada 1 Januari 2025 dalam rangka vaksinasi hewan ternak untuk pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK).

 

Dirjen PKH meyakini bahwa Ponpes yang dipimpin Syaykh A.S. Panji Gumilang itu akan mampu mendukung program Presiden Prabowo yakni program makanan bergizi. Menurutnya Ponpes Al-Zaytun sangat berpontensi membantu program pemerintah Presiden Prabowo Subianto satu diantarnya Program Makanan Bergizi. Menurut Dr. Agung populasi hewan mulai dari sapi, peternakaan ayam dan domba di Al-Zaytun cukup banyak dengan kondisi yang sehat serta lokasi ternak yang aman.

 

"Kita semua tahu saat ini, bapak presiden sudah mencanangkan di tahun 2025 ini program makan bergizi dan tentu salah satu komoditas yang digunakan program tersebut adalah program protein hewani," ungkap Dr. Agung.

 


"Untuk di pesantren ini saya mendegar tadi sudah ada peternakan ayam, dan tentu memenuhi kebutuhan daging minimal di pesantren ini. Kemudian domba, kambing, juga ada sapi pedaging. Bahkan sebelumnya ada sapi perah juga. Nah tentu ini program cukup baik dan kami mendorong ada kolaborasi dan sinergi," sambungnya.

 

Dr. Agung menjelaskan bahwa di Kementan melalui Dirjen PKH akan berkolaborasi dan bersinergi dengan Ponpes Al-Zaytun untuk mengoptimalkan program makanan bergizi sehingga Ponpes Al-Zaytun bisa memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat, tidak hanya sekitar Pondok Pesantren di Indramayu tetapi juga ke kancah nasional.

 

"Saya pikir kolaborasi antara pusat, provinsi, kabupaten dan yayasan di pesantren ini harus bersama-sama agar manfaatnya bukan hanya untuk pesantren, tetapi juga buat masyarakat lebih luas lagi, khsusunya di kabupaten Indramayu bahkan nasional," ungkap Agung

 

"Saya sudah diskusi dengan pengurus pesantren Al-Zaytun, dan nanti kita juga ketemu dengan pimpinan di sini untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergi antara program kami yang akan dikembangkan oleh pesantren Al-Zaytun dengan program pemerintah," sambungnya.

 


Dr. Agung juga menerangkan bahwa kedatangannya di Ponpes Al-Zaytun merupakan suatu bentuk sosialisasi kepada para peternak di Indonesia untuk melakukan pencegahan dengan menekan virus penyakit mulut dan kuku (PMK). Kendati begitu, Dr. Agung menyebut bahwa melalui Dirjen PKH ini, tentunya akan terus gencar memberikan vaksinasi terhadap seluruh ternak yang ada di Indonesia termasuk yang di Al-Zaytun.

 

"Populasi sapi di Al-Zaytun kurang lebih 500 ekor dan Alhamdulillah kami semua dari jajaran Dirjen PKH dengan petugas dari Provinsi dan Kabuapten melakukan vaksinasi terhadap seluruh populasi sapi yang ada di sini. Alhamdulillah semua kondisi sapi dalam keadaan sehat sehingga kita bisa vaksinasi penyakit mulut dan kuku dalam rangka pencegahan penularan PMK khususnya di area peternakan di Pesantren Al-Zaytun ini," tegasnya

 

Lebih lanjut, Dr. Agung berharap Ponpes Al-Zaytun ke depan bisa memberikan kontribusi lebih dengan ikut berinvestor untuk bekerjasama dengan pemerintah guna mendatangkan sapi pedaging dari luar negeri.

 

"Kami mendorong pesantren Al-Zaytun juga bisa memberikan kontribusi bukan hanya mengoptimalkan dari sapi-sapi yang ada saat ini tetapi juga bisa bersama-sama dengan calon investor yang lain, kerjasama atau bahkan Al-Zaytun bisa mendatangkan juga sapi perah maupun sapi pedaging dari negara-negara yang saat ini menjadi sumber sapi untuk kita," katanya

 


Dr. Agung juga mengaku akan berdiskusi panjang dengan pimpinan Ponpes Al-Zaytun yakni Syaykh A.S. Panji Gumilang, M.P., untuk membicarakan kerjasama bidang peternakan dan pertanian. Sebab, menurut dia, Ponpes Al-Zaytun tidak hanya mampu di bidang peternakan tetapi juga dalam bidang pertanian yang tentunya dapat membantu program food estate. Ponpes Al-Zaytun disebut sudah lebih dulu mencanangkan program tersebut.

 

"Nah ini saya pikir hal yang perlu kita diskusikan, dan insya Allah besok (2 Januari) mengundang Dirjen Tanaman Pangan untuk bersama-sama berdiskusi lebih lanjut, bukan hanya terkait peternakan tetapi juga food estate yang saat ini juga telah dijalankan oleh Pesantren Al-Zaytun," katanya

 

"Ke depan, berharap pesantren Al-Zaytun ini bukan hanya menyediakan protein hewani untuk kebutuhan pesantren tetapi juga untuk kebutuhan di luar pesantren guna mendukung program makan bergizi yang dicanangkan oleh Bapak Presiden, khususnya di sekitar lokasi pesantren," pungkasnya.

 Penulis: Tim Publikasi IAI AL-AZIS

Berita ini telah di muat di:
https://analisnews.co.id/arsip/199105/kementan-sebut-pesantren-al-zaytun-sangat-siap-bersinergi-jalankan-program-presiden-prabowo-makan-bergizi-dan-food-estate/#google_vignette