lognews.co.id, Indonesia - Direktur Jenderal PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Dr. Drh. Agung Suganda, M.Si, melakukan kunjungan kerja ke lahan pemuliaan sapi Ma'had Al-Zaytun guna memantau pelaksanaan program vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) (1/01/2025).
Sekira pukul 10.00 WIB, Ketua YPI (Yayasan Pesantren Indonesia) Datuk Sir Imam Prawoto, KRSS., M.B.A., C.R.B.C. memberikan sambutan hangat di restoran Wisma Al Ishlah kepada rombongan UPT (Unit Pelaksana Teknis) Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, Balai Veteriner Subang, serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Siti Rochani, S.Pt., M.M. Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kab. Indramayu, Dr. Drh. Sugeng Heriyanto dan APPSI (Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia)
Kemudian, Datuk Sir Imam Prawoto memberikan oleh oleh berupa pisang cavendis dan beras varietas unggul Geloria (Gemah Ripah Loh Jinawi Indonesia Raya) hasil penelitian dan pengegembangan yang dilakukan oleh Syaykh Al-Zaytun Panji Gumilang kepada Dirjen PKH, Dr. Drh. Agung Suganda dan ketua APPSI.
Program vaksinasi ini dilakukan dengan melibatkan unsur dari Balai Veteriner kemudian selain vaksinasi, Dirjen PKH, Dr. Drh. Agung Suganda juga menjelaskan mengenai berbagai upaya yang dapat dilakukan pengelola untuk menghindari penyebaran PMK dengan selalu menjaga Base Security dengan membatasi lalu lintas orang, material, kendaraan yang tidak berkepentingan, apalagi berasal dari lokasi terkena wabah PMK, serta menekankan pentingnya Feed Safety (kualitas serta keamanan pakan ternak) dan Feed Security (jaminan ketersediaan pakan) yaitu pengembangan pakan hijauan, bahan pakan olahan, dan peningkatan mutu pakan.
Ia mengatakan pada tahun 2022 Indonesia kembali menghadapi wabah PMK setelah sekian lama tidak lagi ditemukan, sehingga penting untuk terus melakukan upaya pencegahan demi memutus mata rantai virus tersebut melalui pengobatan dan pemberian vaksinasi.
Menurutnya virus tidak bisa hilang secara singkat, maka para pengelola pemuliaan sapi perlu melakukan pengendalian lalu lintas hewan ternak yang sakit, dan melakukan pencegahan penularan PMK seperti pelaksanaan vaksinasi kepada 500 kepala sapi di lahan pemuliaan peternakan sapi Ma'had Al-Zaytun yang dilakukan saat ini, mengingat adanya cuaca ekstrim dan intensitas hujan yang tinggi dan terkadang agak panas sehingga memicu penurunan daya tahan tubuh sapi sapi Indonesia Raya, sehingga dikhawatirkan saat daya tahan tubuh sapi menurun virus yang mungkin masih ada di lingkungan peternakan bisa saja menginveksi sapi menjadi sakit, diharapkan pemberian vaksin bisa memperkokoh daya tahan tubuh.
"Saat virus masuk sudah ada antibodi didalam tubuhnya, walaupun virus masuk namun tidak bisa menimbulkan sakit PMK pada sapi sapi kita dan menciptakan kekebalan komunal (kelompok) dilokasi dan peternakan bisa terjaga" jelasnya.
Pada bulan September, minggu ketiga sempat terjadi tren peningikatan hingga dua kali standar deviasi di 7 provinsi di Pulau Jawa dan Sumatera, kemudian mengalami landai dan berada dibawah standar deviasi.
Dirinya juga memprediksi di Januari hingga Maret 2025 akan ada tren peningkatan maka mulai minggu ke - 4 dibulan Desember serentak telah mendistribusikan 5.000 dosis untuk Jawa, kemudian ditambahkan lagi menjadi 10.000 dosis untuk Sulawesi dan Gorontalo, selain itu dibulan Februari menjadi perhatian khusus tercapainya target vaksinasi kepada seluruh sapi di Indonesia untuk menghadapi hari besar lebaran dan Idul Qurban.
Setelah melihat pemuliaan sapi terpadu yang dilakukan Ma'had Al-Zaytun menjadikannya yakin untuk bisa melakukan kerjasama lebih lanjut untuk memenuhi target pemerintah "No impor".
Kunjungan ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah dalam memastikan keberlanjutan sektor peternakan yang sehat dan produktif di Indonesia, dengan kolaborasi berbagai pihak, diharapkan Indonesia mampu mengendalikan dan mengeliminasi PMK secara menyeluruh serta meningkatkan ketersediaan protein hewani bagi masyarakat.
"Saya pikir kolaborasi Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Ma'had harus bersama sama, sehingga manfaat bukan hanya untuk pesantren tapi masyarakat luas atau Indonesia" ujarnya.
Dirjen PKH, Dr. Drh. Agung Suganda juga menyampaikan harapannya agar Ma'had Al - Zaytun mampu mengembangkan potensi peternakan yang dimilikinya dan dapat berkolaborasi dengan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan protein hewani, khususnya daging sapi.
“Dengan pengelolaan yang baik dan dukungan teknologi, saya yakin Ma'had Al - Zaytun dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan produksi daging sapi di Indonesia,” ungkapnya. (Amri-untuk Indonesia)
Sumber:
https://lognews.co.id/component/content/article/117-nasional/4424-dirjen-pkh-agung-suganda-pantau-kegiatan-vaksinasi-500-kepala-sapi-di-ma-had-al-zaytun?Itemid=554